Perawatan Bayi Baru Lahir
Merawat bayi baru lahir
memang bukan pekerjaan mudah. Padahal jika tak dirawat dengan benar dan
kebersihannya tak dijaga, tubuhnya bakal rentan terhadap banyak
penyakit. Bagian tubuh mana saja yang penting dirawat dan dijaga
kebersihannya?
Berikut ini bagian tubuh yang perlu dalam perawatan bayi baru lahir
TALI PUSAT
Perawatan
tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul, sebab daerah
ini mudah sekali terkena infeksi. Jika tali pusat yang belum putus tak
sengaja terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds
atau kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat.
MATA
Di
sini terdapat sumber air mata yang terletak di atas mata. Setiap 3
detik, sumber air mata mengeluarkan air mata, yang lalu mengalir ke
saluran di ujung tengah mata dekat hidung. Pada bayi baru lahir, karena
di kandungan belum pernah menangis, maka sumber air mata belum
berproduksi. Jadi, salurannya masih tertutup. Bisa juga, kadang terbuka
tapi lalu menutup lagi, sehingga airmata yang seharusnya sudah mengalir
jadi tergenang.
KULIT
Agar
kulit tetap lembab dan terhindar dari kekeringan, Dianjurkan pemakaian
baby oil yang mengandung Vitamin E. “Vitamin ini juga bermanfaat untuk
membuat kulit tetap halus, lembut, dan terhindar dari lecet,” Untuk
mencegah munculnya biang keringat, atur temperatur ruangan/kamar bayi
senyaman mungkin. Jangan sampai bayi kepanasan. Jika tak punya AC,
ventilasi kamar harus baik.
KULIT KEPALA
Yang
paling menjengkelkan tapi tak berbahaya ialah cradle crap atau kerak di
kulit kepala. Antara lain disebabkan kulit kepala terpolusi udara dan
debu. Bersihkan dengan air matang setelah diberi obat dari dokter. Tapi
jangan keras-keras karena setelah diberi obat, sebenarnya nanti akan
ngelotok sendiri.
Boleh juga
menggunakan baby oil, diamkan kira-kira 10-15 menit, lalu pijat secara
lembut, dilanjutkan dengan pencucian. Jangan terlalu keras pemijatan.
Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan kering, karena kerak ini akan
makin parah jika kulit kepala berkeringat.
RAMBUT
Kata
Adi Tagor, untuk menumbuhkan rambut bayi sebenarnya tak perlu sampo. Ia
lebih menganjurkan pemakaian daun seledri sebagai perangsang. Tapi,
boleh-boleh saja menggunakan sampo khusus bayi dan cukup dua kali
seminggu.
HIDUNG
Bagian
dalam hidung punya daya pembersih sendiri dan tak perlu perawatan
khusus. Jika ada cairan atau kotoran yang keluar, bersihkan bagian
luarnya. Jangan gunakan cotton buds, tisu yang digulung kecil atau jari
Anda untuk mengeluarkan kotoran dari dalam hidung. Anda hanya akan
mendorong kotoran itu lebih jauh ke dalam atau bahkan menggores membran
pembatas hidung yang peka.
TELINGA
Seperti
hidung, bagian dalam telinga juga tak boleh dibersihkan. Anda boleh
membersihkan jika kotoran itu sudah mencapai “pintu” keluar atau setelah
melewati “tikungan” di dalam liang telinga luar. Gunakan cotton buds
yang diberi air hangat agar kotoran jadi lebih lunak, sehingga mudah
dikeluarkan. Minta pertolongan dokter untuk membersihkan kotoran yang
berada di dalam telinga dan keras.
MULUT
Sebenarnya
mulut bayi tak perlu perawatan khusus. Apalagi sampai menggunakan kasa
steril yang dibasahi air matang untuk membersihkan endapan susu di
permukaan lidah. Salah-salah malah bikin lidah lecet. “Endapan susu tak
perlu dibersihkan. Setelah usia 3 bulan, endapan susu tak ada lagi,
karena bayi sudah mulai makan makanan padat. Jadi, cukup diberi air
putih saja untuk membersihkan mulutnya,” jelas Adi Tagor. Setelah bayi
tumbuh gigi, sekitar usia 6 bulan, boleh gusi dan gigi dibersihkan
sekali sehari dengan kasa steril yang dibasahi air matang.
KUKU
Untuk
mencegah kuku-kuku bayi menggores bagian-bagian yang membahayakan,
tutuplah dengan sarung tangan saat bayi sedang tak diawasi. Sebab,
tangan merupakan bagian dari pancaindera yang harus dikembangkan, yaitu
indera peraba yang justru merupakan indera utama pada bayi. Apalagi bayi
baru lahir mulai mengenal dunianya lewat sentuhan. Pegang saja
tangannya dengan lembut saat mau mencakar atau menyentuh sesuatu yang
berbahaya.
BOKONG
Area
ini mudah terkena masalah, karena sering berkontak dengan popok basah
dan terkena macam-macam iritasi dari bahan kimia serta mikroorganisme
penyebab infeksi air kemih/tinja, maupun gesekan dengan popok atau baju.
Biasanya akan timbul gatal-gatal dan merah di sekitar bokong.
- Jangan gunakan diapers sepanjang hari. Cukup saat tidur malam atau bepergian.
- Jangan ganti-ganti merek diapers. Gunakan hanya satu merek yang cocok untuk bayi Anda.
- Lebih baik gunakan popok kain. Jika terpaksa memakai diapers, kendurkan bagian paha untuk ventilasi dan seringlah menggantinya (tiap kali ia habis buang air kecil/besar).
- Tak ada salahnya sesekali membiarkan bokongnya terbuka. Jika perlu, biarkan ia tidur dengan bokong terbuka. Pastikan suhu ruangan cukup hangat sehingga ia tak kedinginan.
- Jika peradangan kulit karena popok pada bayi Anda tak membaik dalam 1-2 hari atau bila timbul lecet atau bintil-bintil kecil, hubungi dokter anak Anda.
- Penting pula diperhatikan faktor makanan. Para ibu yang menyusui bayinya dengan ASI harus menghindari makanan yang mengandung lemak, asam dan pedas karena dapat membuat bayi sering buang air besar sehingga pantatnya jadi lecet. Ini harus diobati dengan obat dari resep dokter.

0 komentar:
Posting Komentar